Pemahaman Disiplin Teknik Industri, Pemahaman Disiplin Teknik Industri, Perkembangan Keilmuan dan Cakupan Ilmu
Pemahaman Disiplin Teknik Industri
Pemahaman disiplin teknik industri banyak dikemukakan oleh beberapa lembaga. Salah satu lembaga tersebut yaitu The American Institute on Industrial Engineers (AIIE) yang menjelaskan definisi teknik industri yang dijelaskan sebagai berikut ”Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and installation of integrated systems of men, material, machines it draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical, and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specify, predict, and evaluate the results to be obtained from such system”.
Dalam pemanfaatan ilmu, Teknik Industri memiliki perbedaan dibandingkan dengan ilmu kerekayasaan lainnya. Karena pada umumnya ilmu kerekayasaan lebih memanfaatkan ilmu matematika dan fisika. Namun dalam disiplin ilmu Teknik Industri juga dipelajari mengenai ilmu social science. Hal ini berkaitan dengan pengertian Teknik Industri pada tahun 1948 yaitu Teknik Industri memiliki sistem yang terintegrasi dari man, material, and machines.
Selain itu, output dari Teknik Industri merupakan efisiensi yang disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama disebabkan oleh faktor produktivitas yaitu kinerja yang dilakukan oleh suatu produksi dilihat seberapa efektif pekerjaan tersebut dilakukan. Suatu pekerjaan dikatakan efektif apabila input yang diberikan seminimal mungkin namun menghasilkan output semaksimal mungkin. Kemudian faktor yang kedua yaitu disebabkan oleh ongkos. Adanya suatu pengeluaran disebabkan oleh adanya kegiatan. Sehingga, jika ongkos yang dikeluarkan lebih sedikit maka terdapat efisiensi pengeluaran sehingga kegiatan yang dilakukan lebih singkat. Namun usaha dan ongkos tersebut masih bersifat konstektual dimana dikatakan efisien tergantung pada adanya persepsi, situasi dan kondisi.
Sejarah Teknik Industri
Menurut Senator (2019, p. 48), “Ditemukannya mesin uap oleh James Watt membawa perubahan pada sistem produksi dari kerajinan dan industri rumah tangga menjadi industry fabrikasi”. Hal ini di didukung dengan adanya pernyataan bahwa, (Stearns 2013, p. 29) “Pada revolusi industri, terdapat mesin uap pada industri tekstil yang tidak dapat di kendalikan dari jarak jauh. Sehingga, diperlukan orang-orang yang bekerja di sekitar mesin tersebut.” Selanjutnya, menurut O.P. Khanna (1999, p. 1), pembentukan dan perkembangan Teknik Industri ketika adanya pertemuan insinyur mesin di Amerika (ASME).
Berdasarkan tokoh perintis teknik industry, menurut O.P. Khanna (1999, p. 2), “Adam smith membentuk konsep yang memprediksikan adanya revolusi industri di masa yang akan datang.” Konsep dari Adam Smith yang dinyatakan sebagai dasar adalah division of labor atau pembagian kerja.
Selanjutnya, Turner (2000, p. 15) menjelaskan bahwa Charles Babbage pada tahun 1832 mengeluarkan buku berjudul “On The Economy of Machinery and Manufactur” yang menjelaskan konsep-konsep tingkat tinggi hubungan antar pekerja dan ide dalam pengorganisasian. Eli Whitney menemukan konsep “Interchangeable Part” yang menyatakan konsep memproduksi komponen yang dapat dipertukarkan dan kompatibel dengan komponen lainnya.
Pada 1881, F.W. Taylor melakukan penelitian tentang pemotongan logam di Midvale Steel saat dia bekerja disana. Penelitian ini merupakan dasar dari studi gerakan (motion study) dan studi waktu (time study). Hingga pada tahun 1912, Taylor mengeluarkan mak alahyang berisi Prinsip Manajemen Ilmiah (The Principle of Scientific Management).
Frank Gilbreth melakukan penelitian mengenai perbaikan metoda kerja pada tahun 1885 yang didasari pada penelitian F.W. Taylor. Hingga pada 1907, Frank Gilbreth bertemu dengan Taylor dan menjadi partner untuk kedua projek mereka. Pada akhirnya, di tahu 1911, Frank Gilbreth mengeluarkan buku mengenai “Motion Study” yang memberikan kontribusi pada bidang Teknik Industri.
Perkembangan Keilmuan dan Cakupan Ilmu
Menurut Senator (2019, p. 64-67) “Penulis membedakan perkembangan Teknik Industri menjadi 5 era yaitu era Manajemen Ilmiah, Manajemen Administrasi dan Perilaku, Sains Manajemen, Sistemik Terintegrasi, dan Global dan Informasi.”
Pemikiran Manajemen Ilmiah, pada disiplin kerekayasaan ini tidak hanya diperhatikan faktor teknikal tetapi aspek yang terkait unsur manusia, manajemen, dan ekonomi. Pemikiran Manajemen Administrasi dan Perilaku berkembang di daratan Eropa dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi pada lingkup organisasi. Pemikiran Sains Manajemen merupakan perkembangan dari manajemen ilmiah dengan perbedaan kompleksitas objek yang dikaji dan sumber daya yang semakin terbatas. Pemikiran Sistematik Terintegrasi, pada pendekatan ini sistem integral dianalisis dari berbagai aspek agar diketahui karakteristik, kinerja, dan pokok permasalahannya. Pemikiran Global dan Informasi merupakan pengembangan dari sistemik terintegrasi di bidang aplikasi yang lebih bersifat makro. Terdapat dua isu penting yaitu jejaring kerja sama dan teknologi informasi.
Comments
Post a Comment